
Lhoksukon, Serambinews - Ketua tim peneliti sejarah Kerajaan Samudera Pase di Kecamatan Samudera Geudong, Aceh Utara, Tgk Taqiyuddin Muhammad, mengatakan, pihaknya telah menemukan makam perdana menteri terakhir di Kerajaan Samudera Pase.
Menurutnya, makam yang letaknya tak jauh dari jalan Banda Aceh-Medan, persisnya di belakang masjid lama Geudong itu selama ini tidak pernah dirawat, sehingga ditutupi semak belukar. Karena itu, ia merasa prihatin melihat kondisi makam seorang perdana menteri kerajaan, berada dalam semak belukar.
Menurutnya, daerah itu banyak menyimpan sejarah masa kerajaan Pase. Bahkan, kata Taqiyuddin, 60 km dari tepi pantai ke arah gunung di Aceh Utara, berceceran benda sejarah tentang Kerajaan Pase. Hanya saja, masyarakat tak tahu karena tidak mampu membaca tulisan yang tertulis di batu nisan.
Di makam tersebut, sebutnya, tertulis Al Wazir Al Afdal, artinya Perdana Menteri Al Afdal. “Dia menjadi perdana menteri, ketika kerajaan Pase dijabat Sultan Zainal Abidin bin Mahmud, Sultan terakhir Kerajaan Samudera Pase,” kata Taqiyuddin.
Sesuai dengan catatan yang tertulis di batu nisan, perdana menteri Zainal Abidin bin Mahmud, meninggal pada Kamis 7 Zulkaidah 923 Hijriyah (1518 M). Makam itu berada di Desa Meunasah Teupin Ara, Samudera, Aceh Utara.
Ditambahkan, sebenarnya kuburan itu bukan baru ditemukan. Tapi, sudah lama berada di desa itu. Namun, lanjutnya, masyarakat tidak mengetahuinya. Dengan penemuan itu, ia berharap instansi terkait dapat merawat makam tersebut.
sumber (http://acehlong.com/2009/03/24/makam-perdana-menteri-kerajaan-pase-ditemukan/)